Service & Sparepart Laptop/PC

Selasa, 24 Desember 2013

KenDUREN Wonosalam 2013: Seru, Unik, dan Fantastik!



KenDUREN Wonosalam 2013: Seru, Unik, dan Fantastik!
 
 
 Kenduren Wonosalam: Seru, Unik, dan Fantastik!
MESKIPUN hujan sehari sebelumnya hampir terjadi sepanjang waktu, tetapi pagi itu, dihari Minggu, tanggal 17 Februari 2013, warna biru sedikit berawan menghiasi langit Wonosalam, sebuah kawasan penghasil durian nomor wahid di lereng gunung Anjasmoro, 30 km di tenggara Kota Jombang. Suasana pun sudah mulai riuh dan jalanan sudah mulai dipadati berbagai jenis kendaraan, terutama yang menuju lapangan Wonosalam. Setidaknya tiga jalur utama yang menuju Wonosalam, yaitu jalur utara (Surabaya dan Mojokerto), jalur tengah (Jombang dan Mojoagung), jalur selatan (Malang dan Kediri) sejak pukul 7.30 sudah mulai mengalami kemacetan diberbagai titik. Termasuk jalur-jalur tikus atau jalan pintas juga penuh sesak oleh ribuan kendaraan dan massa dari berbagai kota di sekitar Jombang.
Ya, hari itu (kemarin) ada gelaran festival durian yang bertajuk KENDUREN WONOSALAM, acara tahunan yang digelar di kecamatan ini saat musim panen durian. Dalam acara itu, akan disajikan hidangan gratis buah durian sebanyak 2013 buah dalam bentuk tumpeng raksasa atau gunungan. Mungkin ini acara satu-satunya di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Untuk gelaran ini adalah yang kedua kali setelah gelaran pertama tahun lalu dengan tema yang sama, yaitu exhibition, entertainment, education, tourism, and coservation. Tujuan pagelaran ini tentu saja tak jauh-jauh dari temanya.
Sejak pagi, bahkan mungkin sejak semalam, ribuan buah durian yang ditata pada kerangka yang terbuat dari kayu dan bambu berbentuk gunungan atau tumpeng raksasa dengan ketinggian sekitar 7 meter tersebut telah diletakaan di tengah lapangan bola yang sedikit becek dan belopotan tanah basah akibat hujan sehari sebelumnya. Tumpeng raksasa ini memang terbuat dari buah durian dengan berbagai “aksesoris” produk pertanian lokal dan unggulan Wonosalam lainnya seperti buah salak, pisang, rambutan, alpokat, petai dan sebagainya. Untuk menghindari kekacauan seperti tahun sebelumnya, panitia dan beberapa personel keamanan mengantisipasi dengan menjaga mengelilingi tumpeng raksasa itu. Juga dibuat pagar besi pembatas berjarak sekitar 5 meter dari titik atau kaki tumpeng raksasa itu

0 komentar: