Service & Sparepart Laptop/PC

Selasa, 26 November 2019

Segitiga Ekspouser / segitiga exposure


Hasil gambar untuk pertanyaan tentang segitiga exposure
Segitiga eksposure (Exposure Triangle) merupakan tiga elemen atau pengaturan yang bekerjasama untuk membentuk sebuah pencahayaan. Gunawan mengungkapkan, dalam hal ini kita bisa memanfaatkan peran lightmeter yang ada di kamera.
Elemen pertama adalah shutter speed. Pada pengaturan ini sebagaian besar kamera dinyatakan dalam satuan detik dari 30 detik hingga 1/8000 detik. Dimana indikasi detik akan ditandai dengan tanda titik dua atas (”). Sedangk bhan kecepatan dibawah 1 detik dinyatakan hanya dengan bilangan denominator. “Misalnya 1/15 detik ditampilkan dengan angka 15 saja,” ungkap Gunawan. Kunci dari pengaturan ini adalah semakin tinggi shutter speed-nya maka semakin sedikit cahaya yang diterima oleh sensor dan sebaliknya.
Elemen kedua adalah diafragma atau bisa disebut sebagai bukaan lensa (aperture). Bukaan lensa merupakan lubang yang dibentuk oleh bilah diafragma lensa. Gunawan menganalogikan bukaan lensa dengan mata manusia. “Jika disamakan dengan mata manusia, maka diafragma adalah iris mata dan aperture adalah pupil mata,” paparnya.
Kunci dari pengaturan ini adalah semakin besar lubang aperture maka semakin banyak pula cahaya yang masuk dan diterima oleh sensor atau sebaliknya. Aperture sendiri dinyatakan dalam satuan f/stop. “Misalnya F/1.4 maka kita menyebut aperture 1.4. Semakin besar angka denominator yang disebutkan maka sebenarnya nilai ukuran lubang aperture-nya semakin kecil,” jelas Gunawan.
Elemen ketiga adalah ISO (International Standard Organization). ISO sendiri berkaitan dengan standar sensitivitas sensor dalam menerima dan menyerap cahaya. Hadyan mengungkapkan bahwa kunci dari ISO adalah semakin tinggi ISO maka semakin tinggi pula sensitivitas sensor dalam menyerap cahaya. Sehingga cahaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan gambar menjadi lebih sedikit. Namun, penggunaan ISO yang tinggi akan mempengaruhi kualitas foto. Jika semakin tinggi ISO Speed-nya akan terlihat semakin kasar foto yang dihasilkan. “Biasanya akan semakin kelihatan bintik-bintik noise-nya,” tambah Hadyan.
Hadyan menyarankan, bagi pemula usahakan gunakan speed yang aman (safe speed) yaitu 60. “Jangan gunakan speed yang dibawah 60. Jika objek bergerak maka gunakan speed diatas 60,” jelasnya.

0 komentar: